Sebagai satu-satunya komponen mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan, ban menjadi hal utama yang patut diperhatikan. Sering kali bagian ini mengalami retak-retak setelah sekian lama dipakai. Namun, permukaan ban yang retak halus masih aman untuk digunakan berkendara asalkan tidak merusak benang-benang di dalamnya. Hanya saja, penampilannya menjadi kurang menarik. Sebenarnya, apa penyebab ban mobil menjadi retak? Bagaimana pula cara menghindarinya? Simak ulasannya berikut ini! Kemungkinan penyebab ban retak Penyebab ban retak bisa bermacam-macam. Ada faktor alamiah seperti cuaca, dan ada pula yang disebabkan riwayat serta cara merawat ban. Berikut ini adalah penyebab-penyebab yang mungkin dapat menimbulkan permukaan ban retak. 1. Faktor cuaca Ban yang retak bisa jadi karena faktor cuaca yang berubah-ubah. Pada dasarnya, retak karena faktor cuaca, misalnya cuaca panas atau lembap, bukanlah masalah yang besar. Permukaan ban diibaratkan seperti kulit ari manusia. Jika kulit ari tergores atau mengelupas, belum tentu kulit menjadi terluka. Sama halnya dengan permukaan ban yang retak, belum tentu struktur bagian dalamnya rusak. Ban yang retak akibat faktor cuaca sebaiknya jangan ditambal karena justru akan membuat ban rusak. Biasanya, tambal ban akan menusuk-nusuk ban. Hal ini dapat menyebabkan struktur benang di dalam ban putus dan pelindung dalamnya menjadi lemah. Drivemate tidak perlu terlalu khawatir karena keretakan sebesar 1 mm pada permukaan masih aman-aman saja, kecuali jika terjadi robek atau kesalahan produksi pabrik. 2. Tekanan angin tidak sesuai Selanjutnya, ban retak juga dapat dipicu oleh tekanan angin yang tidak sesuai. Tekanan angin untuk ban haruslah pas, tidak lebih dan tidak kurang. Jika tekanannya tidak sesuai, entah kelebihan atau kurang, dampaknya akan membuat ban bisa cepat retak. Oleh sebab itu, penting bagi Drivemate untuk selalu memastikan bahwa tekanan angin pada ban sudah sesuai. 3. Membawa muatan yang berlebih Kelebihan muatan juga dapat berdampak pada ban yang membuatnya cepat retak. Ketika mobil menanggung beban yang lebih berat dari kapasitasnya, otomatis ban akan ikut terbebani. Pada kasus lebih parah, kondisi tersebut dapat menyebabkan pecah ban. Oleh sebab itu, hindari membawa muatan yang berlebih. Pastikan bahwa beban yang dibawa masih sesuai dengan load index ban karena jika overload dapat membahayakan pengendara. 4. Terkena cairan kimia tertentu Jika Drivemate termasuk orang yang suka menyemir ban, sebaiknya perhatikan kembali bahan-bahan kimia apa saja yang terkandung dalam semir yang dipakai. Warna kusam pada ban memang merusak penampilan, dan dengan menyemirnya, warna ban menjadi tampak bagus kembali. Namun, kebiasaan menyemir ban ini dapat menyebabkan retak pada permukaan ban. Bahan kimia pada semir ban mengandung zat yang mampu membuat ban mengeras, terutama jenis semir silicone-based. Semir silicone-based secara kimiawi akan berinteraksi dengan kompon dan menarik kandungan wag dalam ban. Wag ini berfungsi untuk mencegah retak pada ban. Namun, akibat bereaksi dengan silikon, wag menguap keluar sehingga ban menjadi mudah retak. Jika ingin menyemir ban, sebaiknya gunakan semir jenis water-based. Semir ini berbahan dasar air sehingga lebih aman untuk ban mobil Drivemate. Namun, perlu diingat bahwa sebaiknya hindari menyemir ban kecuali ada hal urgent, misalnya untuk keperluan tertentu. Cukup membersihkan ban dengan cara mencucinya menggunakan air agar tidak mudah retak. Cara menghindari permukaan ban retak Untuk menghindari permukaan ban retak, ada beberapa cara yang dapat Drivemate terapkan. Pertama, pastikan tekanan angin pada ban telah sesuai. Kedua, hindari membawa muatan yang berlebih. Ketahui kapasitas beban yang dapat ditanggung sehingga bisa memperkirakan beban muatan yang akan dibawa. Ketiga, dan yang penting, sebaiknya Drivermate rajin membersihkan ban dari kotoran di sela-sela alur maupun dinding ban. Sebagai komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan, material asing dari jalanan pasti bisa dengan mudah menempel di ban. Karenanya, rutinlah mencuci ban dengan air. Sikat permukaannya agar semua kotoran yang menempel dapat hilang, sekaligus membersihkannya dari kerikil atau paku kecil. Setelah kotoran benar-benar hilang, bilas permukaan ban dengan air bersih. Lakukan pencucian seperti ini secara rutin sehingga kondisi ban tetap bagus, bersih, dan aman dari retakan. Permukaan ban retak pada mobil merupakan hal yang wajar dan sebetulnya tidak perlu terlalu diwaspadai. Drivemate masih dapat mengendarai mobil walaupun ban retak. Namun, jika aktivitas berkendara justru terganggu karenanya, tidak ada salahnya untuk segera mengambil tindakan demi keamanan dan kenyamanan berkendara. Lakukan juga cara-cara di atas untuk mencegah ban retak, ya!
uhik7Q.